PALEMBANG -- Pemkot Palembang melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga (Disdikpora) akan merancang konsep kartu pintar yang
diperuntukkan bagi anak tidak mampu. Meski belum jelas seperti apa
bentuk dan sistem kartu pintar ini, namun diharapkan bisa menjadi salah
satu jaminan mendapatkan pendidikan layak di Bumi Sriwijaya ini.
"Kita
ingin anak-anak kita yang kurang mampu mendapatkan pendidikan
berkualitas dengan kartu ini. Sementara kita pelajari dulu seperti apa
nantinya," ujar Walikota Palembang H Eddy Santana Putra dibincangi usai
menjadi keynote speaker Seminar Teaching Revolution di OPI Convention
Center Jakabaring, Selasa (4/12/2012).
Dijelaskan, pengembangan kartu pintar ini dilakukan agar semua anak bisa menikmati pendidikan. Saat ini, kata Eddy, Angka Partisipasi Kasar (APK) anak di usia SD sudah 106 persen, APK SMP 103 persen dan APK SMA 98,12 persen. Salah satu upaya untuk meningkatkan APK SMA adalah dengan menambah ruang kelas baru (RKB). Tahun ini, pihaknya menambahkan RKB di 13 sekolah dengan dana Rp 100 miliar.
"Tahun 2013, kita anggarkan lagi Rp 100 miliar untuk menuntaskannya," ujar Eddy.
Tak hanya peningkatan APK sekolah, pihaknya sudah merumuskan kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas lulusan sekolah seperti pembangunan ruang perpustakaan, pengadaan meubeler seperti meja dan kursi, rehab laboratorium MIPA, pengadaan buku teks pelajaran, pengembangan sistem manajemen mutu ISO:2008 dan sharing program sekolah gratis. Menurutnya, konsep pendidikan juga harus modern dan tidak lagi konvensional. Dengan konsep modern, metode pembelajaran diubah lebih menyenangkan. Dengan begitu, suasana kelas tidak lagi dibuat satu arah namun
moving class.
"Ini yang akan kita tuju, di sekolah pendidikannya lebih menarik, bisa dilakukan dengan cara permainan sehingga pelajaran matematika lebih mudah dan menyenangkan. Interaksi guru dan murid pun harus di ubah," jelasnya.
Dijelaskan, pengembangan kartu pintar ini dilakukan agar semua anak bisa menikmati pendidikan. Saat ini, kata Eddy, Angka Partisipasi Kasar (APK) anak di usia SD sudah 106 persen, APK SMP 103 persen dan APK SMA 98,12 persen. Salah satu upaya untuk meningkatkan APK SMA adalah dengan menambah ruang kelas baru (RKB). Tahun ini, pihaknya menambahkan RKB di 13 sekolah dengan dana Rp 100 miliar.
"Tahun 2013, kita anggarkan lagi Rp 100 miliar untuk menuntaskannya," ujar Eddy.
Tak hanya peningkatan APK sekolah, pihaknya sudah merumuskan kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas lulusan sekolah seperti pembangunan ruang perpustakaan, pengadaan meubeler seperti meja dan kursi, rehab laboratorium MIPA, pengadaan buku teks pelajaran, pengembangan sistem manajemen mutu ISO:2008 dan sharing program sekolah gratis. Menurutnya, konsep pendidikan juga harus modern dan tidak lagi konvensional. Dengan konsep modern, metode pembelajaran diubah lebih menyenangkan. Dengan begitu, suasana kelas tidak lagi dibuat satu arah namun
moving class.
"Ini yang akan kita tuju, di sekolah pendidikannya lebih menarik, bisa dilakukan dengan cara permainan sehingga pelajaran matematika lebih mudah dan menyenangkan. Interaksi guru dan murid pun harus di ubah," jelasnya.
Kepala Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Palembang Riza Fahlevi
menambahkan, anggaran Rp 100 miliar untuk pendidikan ini digunakan untuk
berbagai aspek seperti pelatihan guru ke Universitas Ciputra, beasiswa
pendidikan 108 calon guru MIPA ke Surya Institute dan penambahan RKB.
"Penambahan RKB ini untuk 7 sekolah, masing-masing sekolah akan ditambah 18 ruang. Artinya, minimal kita akan menambah 126 RKB," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Riza juga mengharapkan ke depan para guru lebih semangat dalam menyongsong dinamika dan perubahan zaman. Apalagi tahun depan, kurikulum pendidikan juga akan berubah.
"Tidak perlu mengkhawatirkan perubahan kurikulum. Kalau guru menguasai materi dan strategi belajar mengajar dengan baik, kurikulum apa pub pasti bisa dijalankan," tandasnya.
"Penambahan RKB ini untuk 7 sekolah, masing-masing sekolah akan ditambah 18 ruang. Artinya, minimal kita akan menambah 126 RKB," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Riza juga mengharapkan ke depan para guru lebih semangat dalam menyongsong dinamika dan perubahan zaman. Apalagi tahun depan, kurikulum pendidikan juga akan berubah.
"Tidak perlu mengkhawatirkan perubahan kurikulum. Kalau guru menguasai materi dan strategi belajar mengajar dengan baik, kurikulum apa pub pasti bisa dijalankan," tandasnya.
sumber : http://palembang.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar