Mega Bakar Semangat Pendukung ESP

"Tidak ada bagi-bagi uang yang dilakukan kader PDI Perjuangan. Jadi jika ada yang lain (kandidat lain) membagi uang, berarti itu uang hasil korupsi. Suami saya orang Sumsel, jadi aku ni pacak bahaso Palembang, wong kito galo...," ujar mantan presiden kelima RI yang orasi politiknya membakar semangat ribuan warga yang hadir kampanye ESP-WIN...

Megawati : Jangan Ada Dusta Diantara Kita

"Jangan ada dusta diantara kita. Jadi pilih nomor satu dan jangan terjual harga diri kita demi bagi-bagi uang," ujar Megawati...

Ken Zuraida Pentas Di Bawah Ampera

SENIMAN Ken Zuraida, istri almarhum WS Rendra, akan membacakan sejumlah puisi dan orasi budaya di bawah Jembatan Ampera dalam acara “Pentas Seni Suara Rakyat untuk ESP-Win”..

Eddy Santana Putra Teteskan Airmata...

Maklum saja, kedekatan dirinya dengan para ulama sudah terjalin sejak lama. Tak pelak dirinya meneteskan air mata saat melihat langsung jenazah dimandikan...

Profil H.Eddy Santana Putra

Pria kelahiran Pangkal Pinang, 20 Januari 1957 ini merupakan pemimpin yang memiliki kemampuan intelektualitas yang mumpuni, visioner, serta kesederhanaan hidup.

Selasa, 28 Agustus 2012

Ternyata Rasanya Lebih Nikmat Lagi

PALEMBANG - Dalam berbagai kesempatan Walikota Palembang H Eddy Santana Putra mengajak masyarakat untuk berhenti merokok.

Selain karena tidak baik untuk kesehatan, uang belanja rokok bisa dialihkan untuk mencicil rumah yang menjadi program pemerintah.

Seperti yang kerap diberitakan Sripoku.com, Pemkot Palembang tengah mengupayakan pembangunan 2.599 unit rumah murah tipe 36 di sejumlah kawasan dalam wilayah Kota Palembang.

Rumah tersebut diperuntukkan bagi pekerja di sektor non formil seperti buruh, pedagang, dan lainnya.Eddy mengatakan Pemkot Palembang akan membantu masyarakat mendapatkan rumah ini lebih mudah melalui jaminan PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dengan kisaran harga Rp 30 juta atau sekitar Rp 15 ribu-Rp 20 ribu cicilan per hari.

“Jadi yang belum punya rumah silahkan ambil. Anda yang merokok, sebaiknya berhenti dan uang yang biasa untuk beli rokok dialihkan untuk mencicil rumah,” kata Eddy saat menghadiri acara halal bihalal dengan karyawan SP2J di Terminal Alang-Alang Lebar beberapa hari lalu.

Menurut Eddy, dirinya sudah tiga tahun lebih berhenti merokok. Ia pun pernah merasakan saat-saat tertentu yang dirasakan paling nikmat ketika merokok. Namun setelah memutuskan untuk berhenti, ternyata kenikmatan jauh lebih dirasakan. Nafas terasa ringan dan badan pun terasa lebih bugar.

“Memang bagi perokok, dulu saya merasa paling enak merokok kalau sudah makan. Bukan main nikmat rasanya. Tapi setelah berhenti, ternyata rasanya lebih nikmat lagi. Jadi sebaiknya berhentilah merokok,” ujarnya.

sumber : www.sripoku.com

Minggu, 26 Agustus 2012

Eddy Santana: Saya Harus Jadi Gubernur


PALEMBANG - Walikota Palembang H Eddy Santana Putra ingin Palembang lebih maju ke depan. Salah satunya dengan mencerdaskan sumber daya manusia melalui pendidikan dan wirausaha.

"Kita tidak punya sumber daya alam. Makanya harus mengembangkan aspek SDM. Dengan SDM yang andal, apa pun yang dipegang bisa jadi uang," ujar Eddy saat menghadiri halal bihalal dengan karyawan SP2J di Terminal Alang-Alang Lebar, Minggu (26/8).

Pada kesempatan itu, Eddy menceritakan perjalanan pembangunan Palembang sejak awal ia menjabat sebagai walikota Palembang.

Mulai dari upaya memajukan PDAM Tirta Musi Palembang yang saat ini nilai investasinya mencapai Rp 700 miliar dengan keuntungan per tahun 60 miliar.

"Gaji satpam saja Rp 4 juta dan Dirut Rp 30 juta," tandasnya.

Selain PDAM juga SP2J yang mengelola banyak aspek seperti Trans Musi dan lainnya.

Eddy menjelaskan, meski Palembang tidak punya sumber daya alam, namun tetap menjadi pusat segala kegiatan di Sumsel.Seluruh jenjang sekolah ada, perguruan tinggi puluhan dan ada di mana-mana.
Palembang juga menjadi pusat kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata.

"Nah ini yang harus kita kembangkan. Singapura juga tidak punya sumber daya alam. Tapi mereka bisa menjadi negara kaya raya. Itu karena SDM-nya luar biasa," katanya.
Pada kesempatan ini juga Eddy menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pesta demokrasi pada 2013 mendatang sebagai calon gubernur, Eddy mengatakan, niat mencalonkan diri sebagai gubernur tidak lain untuk memajukan Sumsel. Ia berjanji, jika nanti terpilih pembangunan di Sumsel lebih merata dan Palembang semakin maju.

"Saya harus jadi gubernur untuk lebih berwenang mengawal kebijakan di daerah ini," katanya.
Sumber : http://palembang.tribunnews.com

Kamis, 23 Agustus 2012

Mari Kita Tinggalkan Kebiasaan Nonton Kebakaran


PALEMBANG - Walikota Palembang H Eddy Santana Putra menyinggung kurangnya koordinasi terkait peristiwa kebakaran yang
menimpa puluhan warga di Kelurahan 13 Ilir, 14 Ilir dan Rumah Susun di Jl Radial Palembang beberapa hari lalu.

Eddy mengaku melihat sendiri minimnya koordinasi dalam menanggapi tragedi tersebut. Mulai dari sistem pengaturan lalu lintas, pengendalian masyarakat hingga kurangnya kesadaran masyarakat pada saat terjadi kebakaran.

“Pada saat itu saya berinisiatif untuk turun langsung mengatur lalu lintas di sekitar lokasi kebakaran. Itu karena banyak warga yang datang hanya menonton, padahal itu bisa menghambat kinerja petugas pemadam. Saya ingin ke depan ini dicarikan solusinya,” kata Eddy dalam kesempatan halal bihalal bersama pegawai di lingkungan Pemkot Palembang, Kamis (23/8/2012).

Eddy juga mengimbau agar masyarakat secara keseluruhan dapat mengerti jika kebakaran sedang terjadi.

Bentuk pengertian bisa diwujudkan dengan saling membantu meringankan beban korban kebakaran, termasuk tidak hanya nonton saat kebakaran terjadi. Sebab, selain mengganggu kinerja petugas pemadam kebakaran, itu juga berbahaya bagi keselamatan yang bersangkutan.

“Kita tidak bisa menyalahkan salah satu pihak. Ini kesalahan kita bersama. Dan ke depan ini jangan sampai terjadi lagi. Warga juga demikian. Mari kita hilangkan kebiasaan nonton kebakaran. Itu tidak baik,” kata Eddy.

sumber : http://palembang.tribunnews.com

Pemkot Palembang Bangun 2.599 Unit Rumah Murah Tipe 36


PALEMBANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang saat ini tengah mengupayakan pembangunan 2.599 unit rumah murah tipe 36 bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau pekerja di sektor informal seperti buruh, pedagang dan lainnya.

Rumah tersebut dibangun di beberapa kawasan, antara lain di Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Kertapati, Gandus, Alang-alang Lebar, Sematang Borang, dan Kalidoni, dengan harga jual berkisar Rp 50 juta.

“Saat ini sudah dalam proses atau tahap pembangunan. Mudah-mudahan tahun 2013 akhir semua sudah selesai, meskipun Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI sendiri menargetkan 2014. Insya Allah kita kejar,” ujar Walikota Palembang H Eddy Santana Putra saat dibincangi Sripoku.com usai menggelar acara halal bihalal di halaman kantor Pemkot Palembang di Jl Merdeka, Kamis (23/8).
Eddy mengatakan, merealisasikan program rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah ini, menjadi salah satu impian yang ingin dicapainya selama menjabat sebagai walikota.

Di sisa 11 bulan masa jabatannya setelah dua periode memimpin Palembang, ia ingin menyaksikan masyarakat sudah menempati rumah dimaksud.

Mengenai sistem pembiayaan melalui Kredit Perumahan Rakyat (KPR), Pemkot Palembang telah menunjuk PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) sebagai lembaga penjamin kepada pihak bank.“Rumah ini nantinya lebih murah dibanding rumah pada umumnya. Harganya bisa menjadi sekitar Rp 50 juta–Rp 60 juta per unit,” jelasnya.

Langganan