Mega Bakar Semangat Pendukung ESP

"Tidak ada bagi-bagi uang yang dilakukan kader PDI Perjuangan. Jadi jika ada yang lain (kandidat lain) membagi uang, berarti itu uang hasil korupsi. Suami saya orang Sumsel, jadi aku ni pacak bahaso Palembang, wong kito galo...," ujar mantan presiden kelima RI yang orasi politiknya membakar semangat ribuan warga yang hadir kampanye ESP-WIN...

Megawati : Jangan Ada Dusta Diantara Kita

"Jangan ada dusta diantara kita. Jadi pilih nomor satu dan jangan terjual harga diri kita demi bagi-bagi uang," ujar Megawati...

Ken Zuraida Pentas Di Bawah Ampera

SENIMAN Ken Zuraida, istri almarhum WS Rendra, akan membacakan sejumlah puisi dan orasi budaya di bawah Jembatan Ampera dalam acara “Pentas Seni Suara Rakyat untuk ESP-Win”..

Eddy Santana Putra Teteskan Airmata...

Maklum saja, kedekatan dirinya dengan para ulama sudah terjalin sejak lama. Tak pelak dirinya meneteskan air mata saat melihat langsung jenazah dimandikan...

Profil H.Eddy Santana Putra

Pria kelahiran Pangkal Pinang, 20 Januari 1957 ini merupakan pemimpin yang memiliki kemampuan intelektualitas yang mumpuni, visioner, serta kesederhanaan hidup.

Jumat, 30 November 2012

ESP Buka Konferda II REPDEM SUMSEL

PALEMBANG- Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDI Perjuangan) Sumatera Selatan, Ir H Eddy Santana Putra MT, secara resmi membuka Konferda II Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) di Hotel Royal Jalan Veteran, Kamis (29/11).

Dalam sambutannya Eddy mengatakan, kita merasa bersyukur dan bangga karena salah satu sayap PDI Perjuangan di sumsel yaitu repdem, sudah mulai ada tanda-tanda untuk kembali eksis. Dengan berlangsungnya konferda kedua ini, kita berharap akan ada kaderisasi dan rekrutmen terhadap kader-kader muda  demi keberlangsungan organisasi serta mewarnai dinamika organisasi, dan bermusyawaralah dengan baik sesuai dengan AD/ART,ungkapnya.

Organisasi kemasyarakatan Pemuda (OKP) merupakan wadah candra dimuka membentuk karakter pelajar/pemuda, untuk berimprovisasi serta mengaktualisasikan ide dan gagasan baru, agar mereka bisa mewarnai segala aspek dan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedepan repdem harus menjadi OKP terdepan pembanguan karakter pemuda. Lanjut Eddy.

Terakhir eddy berharap agar seluruh element pemuda khususnya repdem harus bersatu dan berkerja keras memenangan pemilihan kepala daerah (Pemilikada) Gubernur  2013 mendatang, tutupnya.

Sementara itu Ketua Umum DPP Repdem Masito Pasiribu mengatakan, kehadiran repdem melalui rentang waktu yang lama, sudah barang tentu banyak mengalami dinamika oraginasi, oleh karena harus dilakukan penataan organisasi demi regenerasi kader. Pilihan masuk Repdem merupakan pilihan tepat berpartai, sebab kader-kader dibina menjadi kader yang militan, kreatif dan inovatif serta harus memberikan kontribusi positif dalam agenda-agenda politik. Tuturnya.
Masito juga menambahkan dalam kurun waktu yang dekat, sebagian DPD repdem diberapa daerah  akan melangsungkan Konferda.  Harapan saya sebagai slah satu sayap parta repdem sumsel harus berjuang dan berkeja keras  untuk memenangakan Eddy Santana menjadi gubernur. Pungkasnya. (ander)

MC PDI Perjuangan Sumsel

Rabu, 28 November 2012

ESP Ingin KPU Benahi Sistem Sosialisasi Pilkada

PALEMBANG – Walikota Palembang H Eddy Santana Putra (ESP) mekritisi kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara umum, terkait penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia.

Atas nama demokrasi, Eddy mengatakan, mestinya KPU memikirkan sistem yang memungkinkan setiap kandidat atau calon mendapatkan hak dan kesempatan yang sama dalam bersosialisasi tanpa merusak estetika kota.

Kritik ini disampaikan ESP saat menanggapi pertanyaan dari salah seorang peserta Seminar Nasional Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Bakor HMI) Sumbagsel di ruang Parameswara Kantor Pemkot Palembang, Rabu (28/11/2012).

Pada kesempatan itu, seorang peserta menanyakan tentang ongkos politik yang sangat besar dan sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat. Hal itu dikhawatirkan menjadi konsekwensi negatif setelah yang bersangkutan terpilih menjadi seorang pemimpin. Salah satu contoh kecil adalah pemasangan spanduk atau baliho sosialisasi yang menggunakan biaya yang tuidak sedikit.

Terkait pertanyaan ini, ESP mengatakan, seharusnya KPU tanggap dengan situasi ini. Sewajarnya jika dibuat sistem yang mengatur apa, kapan dan bagaimana sistem sosialisasi yang baik dan wajib diterapkan oleh setiap kontestan Pilkada.

“Saya sendiri merasakan, kota Palembang yang sudah ditata rapi menjadi rusak gara-gara banyak spanduk. Ke depan, KPU harus memikirkan cara agar semua kandidat juga punya kesempatan yang sama,” kata ESP.

“Saya lihat di Bangkok (Thailand), di sana spanduk semua ukuran dan jumlahnya sama. Tidak seperti di Indonesia, siapa yang punya uang banyak bebas membuat baliho selebar mungkin. Sementara yang kekurangan biaya cukup kecil saja,” tambah ESP yang pada seminar  itu didaulat menjadi salah satu pembicara.

Sumber http://palembang.tribunnews.com/2012/11/28/esp-ingin-kpu-membenahi-sistem-sosialisasi-pilkada

Selasa, 27 November 2012

Belajar Sampai ke Negeri Belanda

PENGANTAR: Pertengahan bulan November 2012, wartawan Sriwijaya Post, diundang menyertai Walikota Palembang Eddy Santana Putra ke Belanda. Di Gedung World Trade Center Rotterdam, walikota menjadi keynote speaker forum sungai (Ruimte voor de River) pada Konferensi Internasional Flood-Risk Management 2012. Seusai konferensi, perjalanan diteruskan ke Paris (Prancis) dan kota Barcelona (Spanyol), berikut laporan perjalannya.
Walikota Eddy Santana menyusuri Kanal Amsterdam
ANGIN pagi akhir musim gugur, di Kota Amsterdam, menusuk hingga ke tulang. Empat lapis pakaian termasuk jaket tebal, terasa tak mampu menahan bekapan udara ke sekujur tubuh yang menyusup dari kaki, jemari tangan dan bagian kepala yang terbuka.

Pukul delapan lewat, matahari tak terlihat. Suhu udara tercatat berkisar nol derajat. Bahkan mencapai minus. Sudah cukup membuat cairan dari hidung terasa meleleh tanpa bisa dicegah.
Eddy Santana Putra, walikota Palembang, seusai sarapan pagi di Hotel Apollo Museum. Pagi itu, Eddy Santana mengenakan kaus lengan panjang kasual dan scarf wol berbincang serius dengan pakar drainase dari Institute Hidraulic Engineering (IHE)-Unesco, Delf, Belanda.

Pertemuan di meja makan itu berlangsung santai. Di penghujung sarapan, mereka bergeser ke sebuah pojok dan pembicaraan serius berlangsung, Prof Chris Heizdeger, memberikan paparan sambil memberikan pola dan gambar garis untuk memperjelas rancangan untuk kajian drainase di kota Palembang.

Setelah tamu bergegas keluar lobbi hotel, sejurus Eddy Santana naik ke lantai satu. Ia menuju kamar hotel dan kurang dari lima menit kandidat calon Gubernur Sumatera Selatan ini turun kembali ke lantai dasar menggunakan lift hotel, dan melewati lobbi.

"Payo kito (mari kita) keluar, menikmati udara segar," kata Eddy Santana, dengan gerak tetap cekatan.

Penampilannya kali ini, berubah total. Dari balik jaket tebal berlapis wol di dalamnya, ia masih mengenakan kaus berwarna gelap yang dikenakan saat makan pagi beberapa menit sebelumnya. Begitupula scarf berwarna biru gelap yang dililitkan di lehernya saat makan pagi.

Bedanya, kali ini ia membawa balaclava atau topi kupluk terbuat dari bahan serat wol penahan dingin kepala. Sepintas, penampilannya tak kalah keren dibandingkan trend anak muda kalangan rapper. Begitupun gerak langkah penggemar olahraga karate ini, masih terlihat ringan pertanda tingkat kebugaran yang baik.

Ia mengajak berjalan di trotoar jalan Peter Cornelis Hoofstraat atau lebih dikenal dengan sebutan PC Hoofstraat di depan hotel. Jalan dua jalur searah yang diperkeras batu alam, terlihat begitu bersih. Batu masih berkilau karena lembab dibahasi embun sepanjang malam.

Jalan kota Amsterdam pun begitu, seperti jalan raya di Rotterdam yang dikunjungi sebelumnya. Bersih dan terkesan rapi. Walaupun perilaku pembawa kendaraan jauh dari kesan sebagai  driver yang baik dan disiplin. Tak berbeda dengan jauh pengendara sepeda yang punya jalur khusus dan searah --pengendara sepeda lah seolah menjadi penguasa jalan, karena memang memiliki jalur tersendiri di trotoar disamping jalur pejalan kaki.

Gerak bergegas dan sarung tangan kulit, ketua partai ini, terlihat mampu mengusir rasa dingin menembus pakaian tebal hingga menusuk ke dalam tubuh. Dinginnya cuaca nyaris membuat setiap tarikan napas terasan sesak.

Kali ini ia mengajak turun ke dermaga boat  wisata yang melayari kanal kota Amsterdam. Kanal yang permukaan terlihat bersih, kecuali daun yang berguguran berwarna kuning menutupi tepian sungan, tidak lebih lebar dibandingkan Sungai Sekanak di Palembang atau saluran Kali Banjir Kanal Barat di Jakarta. Konon, kali buatan ini dirancang dan dibangun pemerintahan Kolonial Belanda untuk mengatasi dan mencegah banjir di kawasan pemukiman Menteng, Jakarta Pusat --kawasan pemukiman elit di Jakarta-- yang nyaris tak pernah banjir.

Pencahayaan alami, pendaran sinah matahari dari timur terhalang kabut memudahkan pemotretan tanpa khawatir terkena back light (melawan cahaya dari belakang). Eddy Santana tak terusik dengan arah bidikan kamera Nikon D7000 yang di-setting manual.

Beberapa kali ia meminta dipotret dengan latar kanal dan bangunan khas dengan dinding batubata merah, yang memberi kesan klasik. Atau diminta ber-pose membelakangi kanal yang di seberangnya terdapat kafe Hard-Rock Amsterdam --kafe yang menjadi simbol status bagi penggemarnya termasuk kolektor kaus, topi dan berbagai gimik. Hard Rock Cafe hadir diberbagai kota besar dunia. Gimik dengan nama kota di belakang merk dagang, seperti Hard Rock Cafe Amsterdam, Paris, Jakarta, Singapore dan sebagainya mencerminkan pemiliknya pernah berkunjung atau merasa "warga" kota dunia.

Ia pun tak keberatan ketika diminta dipotret dengan latar daun-daun yang berguguran --pertanda akhir musim gugur --yang sering digambarkan dalam suasana romantis oleh kalangan seniman-- dan menjelang musim salju. Eddy Santana tanpa ditemani Ny Eva alias Hj Tuti Alawiyah, tak keberatan diambil foto dengan latar belakang Rijk Museum yang sarat peninggalan karya seni, termasuk lukisan karya pelukis ternama asal Belanda.

Tetapi, bukan soal ingin berfoto-ria di ruang terbuka pada saat cuaca seperti ini, yang dimaksudkannya. Sepanjang perjalanan pagi itu, seraya didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan, Dharma Budi Maliki, dan staf Pemerintahan Kota Raimon Lauri Arpan, ia mengajak berdiskusi tentang tepian kanal yang dilalui.

Bukan sebatas potensi wisata dan dam sepanjang kanal, tetapi juga fungsi kanal yang mampu menampung limpahan air saat hujan dan salju mencair. Ia juga menyampaikan pengetahuan dan gagasan tentang rekayasa pengendalian debit kanal yang dikontrol melalui pintu air dan pompa raksasa.

"Kita bisa melakukan hal seperti ini. Teknologi dan pakarnya ada. Secara geografis, kontur (gambaran permukaan) kota Palembang tidak berbeda jauh dengan kota Amsterdam," kata Eddy Santana.

Suatu saat nanti, bukan tidak mungkin Sungai Sekanak atau Sungai bendung dan sungai lain di Palembang, seperti kanal di kota Amsterdam.

Boleh bermimpi. Dan bisa saja mimpi itu menjadi kenyataan. (Sutrisman Dinah)

sumber : sripoku.com

Rabu, 21 November 2012

Eddy Santana Minta Semua Pihak Menahan Diri

Walikota Palembang Eddy Santana Putra, Rabu (21/11/2012) pagi (sore WIB) dari La Ville, pinggiran Kota Paris, berpesan agar semua pihak menahan diri.

Sengketa tanah di Alang-alanglebar, kawasan pangkalan TNI-AU Talangbetutu, sudah melalui tahap negosiasi.

"Kita meminta pihak yang berkonflik menahan diri. Jangan jadikan masalah ini menjadi komoditas politik," kata Eddy Santana kepada wartawan saat sarapan pagi di kamar apartemen tempat menginap di kawasan sekitar 7 kilometer dari pusat kota.

Konflik tanah warga dan Pangkalan TNI-AU Talangbetutu, dalam tahap musyawarah untuk penyelesaian. Sudah ada arah mencapai kesepakatan yang akan menguntungkan semua pihak. Ia berpesan, jangan jadikan persoalan ini untuk kepentingan politik maupun mencari keuntungan secara ekonomi.

"Ada laporan, ada pihak yang memanfaatkan mencari keuntungan, kita tidak mau warga dijadikan korban oleh berbagai pihak," ujarnya.

Walikota bersama Ny Eva Santana alias Hj Tuti Alawiyah dan dua anggota dewan provinsi, melakukan kunjungan ke Belanda, Prancis dan Spanyol bersama robongan kecil dan wartawan. Ia tetap memantau kota Palembang melalui jaringan internet dan telepon, termasuk insiden di eks-Desa Talangbetutu hari ini.

Dikatakan, situasi saat ini sebenar sudah melalui sekelompok warga yang bermukim di sini. Dua tawaran yang diajukan, sudah ditanggapi positif oleh kedua belah pihak.

Warga ditawari penampungan sementara di rumah susun sewa (Rusunawa) selama tiga bukan. Tiga bulan pertama gratis, dan selanjutnya harus bayar bila tetap ingin tinggal di sana.

Solusi selanjutnya, warga ditawarkan lokasi baru atau relokasi di wilayah Talangjambe, pinggiran kota Palembang. Tawaran ini pun diberikan alternatif, dibangunkan rumah murah atau kaplingan tanah di lokasi yang sama.

"Kita tidak bisa langsung menyalahkan pihak TNI-AU. Pemimpin pangkalan diberi perintah dan mempertahankan aset negara yang ada," kata Eddy Santana.

Namun ia mengingatkan, pihak Pangkalan TNI-AU tidak terpancing, apalagi menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah dan tidak menggunakan kekerasan.

Walikota meminta pihak yang mendampingi dan mengadvokasi warga tidak mencari keuntungan. Termasuk mencari popularitas personal dalam persoalan ini, karena khawatir warga dijadikan korban.

sumber : Sripoku.com

Selasa, 20 November 2012

DPD PDI-P Sumsel Bersiap Tingkatkan Teknologi IT-nya

Palembang- Media Centre DPD PDI-Perjuangan Sumsel, Selasa(20/11/2012), melalui Erwin sebagai Ketua TIM IT mengungkapkan akan meningkatkan Teknologi IT di DPD PDI Perjuangan sumsel, dengan ditandai  memperluas jaringan Hotspot yang semula hanya mencakup 100M menjadi Up to 10 KM agar dapat menjangkau masyarakat yang ada sekitaran Kota Palembang. 

Hal ini dilakukan DPD PDI Perjuangan, sebagai bentuk sumbangsih dan kepedulian kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan Informasi khususnya dari internet. 
Portal Hotspot DPD PDI Perjuangan Sumsel
Teknologi Infomasi merupakan hal penting bagi Organisasi seperti Partai Politik, sebagai alat komunikasi yang menghubungkan partai dengan masyarakat agar bersinergi, dengan mengetahui kendala dan harapan masyarakat kedepannya untuk diperjuangkan oleh partai melalui wakil-wakilnya di parlemen .

"Dengan tersedianya akses Internet gratis diharapkan akan semakin mencerdaskan masyarakat, karena di internet tersedia bermacam-macam informasi dan berita yang sangat berguna untuk menambah pengetahuan masyarakat" tegas Erwin.

Media Centre DPD PDI Perjuangan Sumsel Didirikan pada bulan Mei atas prakarsa dua petinggi DPD PDI Perjuangan Sumsel, M.A.Gantada,SH.,M.Hum dan H.Fahlevi Maizano, SH.MH. 
Tim IT Media Center sendiri terdiri dari Erwin, Sigit, Ari Hidayat.
(Ander/Gogek).



MC - DPD PDI Perjuangan Sumsel


Belanda akan Kaji Banjir di Palembang

Institute Hidraulic Engineering-UNESCO Delf, Belanda, akan melakukan kajian menyeluruh atas banjir dan genangan air di Kota Palembang.

Kajian ini akan bermuara pada rancangan teknis pengendalian banjir di Sumatera Selatan khususnya kota Palembang.


"Paling tidak, tahun 2013 kita sudah punya masterplan (cetak biru) yang bisa bermanfaat jauh ke depan," ujar Walikota Palembang Eddy Santana Putra, di Amsterdam, Belanda, Rabu (20/11/2012) pagi waktu setempat atau siang WIB.

Walikota bertemu dengan pakar manajemen bencana banjir (floodrisk Mangement), Prof Chris Zieberger, pada saat makan pagi di Hotel Apollo Museum.

Pertemuan ini dihadiri Kepala Dinas PU Bina Marga Palembang, Budi Dharma.

Program ini merupakan proyek kerjasama pengendalian banjir empat kota negara-negara Asia, yakni Palembang (Indonesia), Korea, China Taipe, dan sebuah kota di Vietnam.

Proyek kajian ini memakan biaya sekitar Rp 40 miliar berasal dari Asian Development Bank, IHE-Unesco dan kerjasama dua kota Amsterdam dan Palembang.

"Ini proyek pengendalian banjir kota yang banyak penduduknya, seperti kota Palembang," kata Eddy Santana kepada Sripoku.com.

Setelah blu-print proyek pengendalian bajir ini selesai, selanjutnya proyek pemulihan sungai di Palembang akan dibiayai melalui anggaran pusat dan daerah.

"Mudah-mudahan proyek akan segera terlaksana pada tahun berikutnya," kata Eddy Santana.

Penulis : Sutrisman
Sumber :Sripoku.com

Eddy Santana Jadi Narasumber Konferensi di Rotterdam

Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, Senin (19/11/2012) siang waktu setempat (sore Waktu Indonesia Bagian Barat) tampil sebagai pembicara dalam Konferensi Internasional tentang Sungai: Manajemen Risiko Banjir.
Konferensi berlangsung di Gedung World Trade Center, Rotterdam, Belanda ini menghadirkan pakar dari berbagai negara Eropa seperti Jerman, Prancis, serta Amerika China dan Australia.

Eddy Santana mengungkapkan, Kota Palembang yang berada di dataran rendah dan berpotensi direndam banjir pada musim penghujan yang datang setiap tahun dan berlangsung selama enam bulan. Umumnya pada bulan Oktober hingga Maret.

"Perlu intervensi kebijakan dari pemerintah untuk menata kawasan Sumatera Selatan ke depan, terutama kawasan yang potensial terkena banjir," kata Eddy Santana.
Dalam konferensi tersebut Walikota Palembang didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga-Pengelolaan Sumber Daya Air, Budi Dharma.

SRIPOKU.COM/SUTRISMAN DINAH
http://palembang.tribunnews.com/2012/11/20/eddy-santana-jadi-narasumber-konferensi-di-rotterdam 
 

Senin, 19 November 2012

Eddy Santana Jadi Pembicara di Universitas Belanda

Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, Minggu (18/11/2012) sore di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB)-II menjelang keberangkatan ke Belanda.

Eddy Santana didampingi Ny Eva Santana alias Hj Tuti Alawiyah, bersama rombongan terbang ke Eropa Barat, menggunakan pesawat Garuda Indonesia, melalui Jakarta, dan transit di Abu Dhabi (bukan Kualalumpur).

Menurut jadwal, selama di Amsterdam, walikota akan tampil sebagai pembicara di sebuah Universitas terkemuka di ibukota Negara Belanda tersebut. Saat ini di Amsterdam, negara-negara Eropa pada umum berda pada penghujung musim gugur.

Menurut prakiraan cuaca yang terpantau di jaringan, suhu kota tersebut berada di bawah 10 derajat. Cuaca yang sangat dingin bagi rombongan. Sebagai pembanding, suhu di Gunung Dempo pada musim penghujan sepekan ini berkisar 20 derajat pagi hari di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut.

Sumber : http://palembang.tribunnews.com/2012/11/18/eddy-santana-jadi-pembicara-di-universitas-belanda

ESP Belum Dapatkan Pendamping

PALEMBANG - Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel, H Eddy Santana Putra mengaku belum mendapatkan pasangan yang cocok untuk mendampinginya maju pada pemilukada Sumsel, 6 Juni 2013. Sempat santer beredar kabar orang nomor satu di Palembang itu akan memilih orang Jawa menjadi alternatif pendampingnya. “Orang Jawa bagus, dan keberadaannya mencapai 30 persen di Sumsel. Seperti di Musi Banyuasin, Banyuasin, OKU Timur, OKI dan daerah lainnya,” kata Eddy, kemarin. Ia menegaskan, siapa pun dan dari mana pun latar belakangnya, tetap berpeluang mendampinginya. 
 “Yang penting, kandidat calon pendamping mampu memperkuat posisi dan mendulang suara,” bebernya. Menurutnya, wakil bisa dari Ogan, Komering, Basemah dan lainnya. Mengenai Basemah, Eddy punya catatan tersendiri. Dikatakannya, Basemah yang mencakup wilayah Pagaralam, Lahat dan Empat Lawang memiliki mata pilih yang tidak jauh berbeda dengan jumlah mata pilih di Muba. “Dalam teori politik memang agak susah. Tapi ke depan kita tidak usah bicara kesukuan. Saya cari orang Indonesia
saja,” tukasnya.

Sumber: Sumeks, Senin,19 September 2012

ESP Bantu Kesenian Wayang Kulit Di Desa Nusa Jaya

ESP beri kata sambutan pada acara wayang

BELITANG- Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (DPD PDI-Perjuangan) Sumatera Selatan, Ir Eddy Santana Putra MT atau akrab disapa ESP, beserta Jajaran Fungsionaris DPD PDI Perjuangan sumsel. Menghadiri acara konsolidasi dan silahtuhrahmi dengan warga Desa Nusa Jaya Kecamatan, Belitang Tiga (BK3) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sabtu (17/11). Acara tersebut disambut hangat dan antusias oleh warga, bukan hanya dari masyarakat Desa Nusa Jaya yang hadir melaikan juga ada dari warga dari kab. Ogan Komring Ilir (OKI) yang datang.
Dalam Sambutannya Kepala desa Nusa Jaya Kecamatan, Belitang tiga (BK3), Yusman mengucapkan ribuan terima kasih kepada Eddy Santana Putra (ESP) atas bantuan Kesenian wayang Kulit dan kedatangan nya di Desa Nusa Jaya ini.
Sementara itu Musani selaku Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat dalam sambutannya mengatakan, jika ESP terpilih menjadi Gubernur sumsel nanti, kami berharap segala permasalahan ataupun kendala di Belitang, supaya eddy turun langsung kelapangan, walaupun hanya dalam satu bulan sekali dengan demikian Eddy bisa mengetahui apa saja yang menjadi kendala dan harapan masyarakat di belitang ini. Masyarakat BK3 ini meminta perbaikan infrastruktur jalan serta keamanan terjamin. Ujarnya.

Dilanjutkan Musani masyarakat Bk3 siap mendukung Eddy Santana Putra menjadi Gubernur sumsel pada Pemilukada gubernur 6 Juni 2013 mendatang. Tegasnya.

Eddy Santana Putra dalam sambutanya Ia mengucapkan terima kasih kepada semua kalangan masyarakat di desa Nusa Jaya yang antusias menyambut kedatangan kami dalam kunjungan ke beberapa Desa di Kabupaten, OKUT. Kedatangan saya merupakan Konsolidasi dan silahturahmi kepada masyarakat Nusa Jaya, melihat dan mendengarkan langsung kendala dan harapan dari warga Belitang yang telah di sampaikan dan saya melihat langsung hal tesebut. Ujarnya.

Eddy mengatakan bahwa pengalaman yang saya dapatkan memimpin kota Palembang, Insya Allah bisa di implementasikan pada pembangunan sumsel nanti, apalagi dengan APBD sumsel terkaya nomor lima di Indonesia, pasti kita bisa jadikan pembangunan sumsel yang terdepan nanti.

Dengan pembangunan yang merata di seluruh daerah sumsel, maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Sebab sudah menjadi tugas pemimpin untuk menjadi pelayan rakyat, guna mensejahterahkan rakyat, bukan sebaliknya rakyat yang melayani pejabat. Tegas Eddy.

Dalam kegiatan tersebut juga digelar acara wayang semalam suntuk dengan kolabarasi kedua dalang Ki Suparno Wonokromo dan Ki Mantep Sudarsono. (MC PDI Perjuangan Sumsel).
 
Sumber : http://www.dpd-pdiperjuangansumsel.com/berita-kegiatan/181-esp-bantu-kesenian-wayang-kulit-di-desa-nusa-jaya

Minggu, 18 November 2012

ESP Hampiri Warga OKI


Ogan Komering Ilir- Eddy Santana Putra (ESP) Ketua Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P) Sumatera Selatan, yang juga Walikota Palembang beserta Jajaran Fungsionaris Partai di damping Mama Dede dalam Kunjungannya Tausia ke OKU Timur menghampiri Warga di Desa Terate Kec. SP Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) , Sabtu(17/11) dan Singga di Tempat Team Kemenang ESP di desa Terate.
Eddy Santan Putra (ESP) ESP dan Jajaran Fungsionaris Partai PDI-P di dampingi Mama Dede mengahampiri dan menyapa warga Masyarakat Desa Terate kec. SP.Padang di Selang waktu perjalanan acara Tausia konsolidasi dan silahturahmi bersama Mama Dede menuju Ke OKU Timur, dimana warga masyarakat Terate menyambut dengan Hangat dan antusias kedatangan Calon Gubernur Sumatera Selatan di Desa Tersebut.
Sambutan Meriah Layaknya Di lakukan warga mayarakat dari berbagai kalangan baik Pemuda Orang Tua , dan anak- anak .

Dalam kesempatan tersebut Eddy Santana Putra (ESP) beserta Mama Dede bedialog langsung dengan masyrakat dan Menyempatkan Berfoto bersama.
Sumber :http://edi-santana-putra.blogspot.com/2012/11/esp-hampiri-warga-oki.html

Jumat, 16 November 2012

ESP Daftarkan Songket Benang Emas


Walikota Palembang, H Eddy Santana Putra mengatakan, songket benang emas merupakan aset sejarah dan budaya Kota Palembang yang harus dijaga kelestariannya. Karena itu, beberapa motif khas Palembang sudah didaftarkan ke Kementerian Perdagangan sejak tujuh tahun lalu.

ESP (Kiri) — Lia (Kanan) memperlihatkan benang emas jantung asli 
berusia ratusan tahun, Rabu (14/11).
“Saya sudah baca liputan ekslusif mengenai songket ini. Kita sudah daftarkan HAKI-nya. Bahkan sudah lama sekali,” kata Eddy saat dikonfirmasi Sripo, Kamis (16/11).

Eddy menjelaskan, pada dasarnya bukan songket sebagai milik Palembang yang didaftarkan. Melainkan sejumlah motif yang menjadi hasil karya dan kreativitas masyarakat Palembang. Termasuk beberapa di antaranya ialah motif jantung, motif naga besaung, ayam dan lainnya. “Jadi motifnya yang kita daftarkan, dan semuanya sudah kita lakukan,” jelasnya.
  
Seperti diberitakan sebelumnya, kolektor asal negeri Jiran Malaysia, hingga saat ini terus mencari tahu keberadaan songket benang emas. Mereka berani membayar ratusan juta rupiah untuk mendapatkan songket yang sudah langka itu. Orang-orang dari negara jiran Malaysia paling getol mengincar benda bersejarah seperti itu. Sebagian bahkan berani membayar ratusan juta rupiah untuk bisa membawanya pulang. 

Dan tentu saja ini bukan satu-satunya barang bersejarah yang menjadi incaran pihak asing. Seperti Kamis, (13/11) lalu, sekitar 30 orang rombongan dari Persatuan Sejarah Malaysia Cawangan Selangor (PSMCS) berkunjung ke Palembang juga mengunjungi Palembang. Kedatangan para sejarawan ini selain untuk mempelajari hubungan Jambi dan Palembang dengan Selangor, juga menginginkan salinan atau duplikasi manuskrip sejarah Palembang.

Rombongan yang dipimpin Muhammad Yusuf ini diterima pihak Pemkot Palembang bersama organisasi Masyarakat Sejarawan Sumsel dan Dewan Pembina Adat Kota Palembang di Aula Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Palembang sekira pukul 14.00. Pada pertemuan itu, rombongan dari negeri jiran ini menjelaskan maskud dan tujuan mereka berkunjung ke Bumi Sriwijaya.

M Yusuf mengatakan, ini merupakan lawatan dalam dalam rangka menjajaki hubungan antara Jambi dan Palembang dengan negeri Selangor. Pihaknya berharap, kunjungan ini melahirkan hubungan yang semakin baik bagi kedua belah pihak mengingat Palembang dan Malaysia diyakni serumpun atau sama-sama melayu.

“Kami sangat senang bisa berkunjung ke sini. Semoga lawatan ini akan meningkatkan hubungan baik di anatar Palembang dan Selangor Malaysia,” ujar M Yusuf dengan logat khas melayu Malaysia.
M Yusuf cukup banyak bertanya tentang hal-hal yang terkait dengan Kota Palembang dan sejarahnya. Salah satu yang diungkapkan dalam pertemuan itu adalah mengenai Bukit Siguntang. Dia mengaku penasaran dengan situs budaya yang satu ini. “Saya hanya ingin tahu, mengapa dinamakan Bukit Siguntang, padahal posisinya tidak seperti bukit,” kata Yusuf dengan nada bertanya.

Pertanyaan M Yusuf kemudian dijawab Sekretaris Masyarakat Sejarawan Sumsel, Ari Panji. Dia menjelaskan, penyebutan “bukit” pada kawasan Siguntang tidak terlepas dari sejarah di masa lampau. Menurut dia, memang saat ini Bukit Siguntang tidak terlihat tinggi layaknya bukit. Itu karena, saat ini sudah terjadi perubahan karena bangunan di Palembang yang semakin berkembang. 

Namun, lanjutnya, sebenarnya daerah itu merupakan daratan tertingi di Kota Palembang. Bahkan pada masa lalu, untuk melihat seluruh daratan Palembang, orang cukup berdiri di Bukit Siguntang.
“Daratan tertinggi di Palembang ya di sana. Kalau sekarang tidak kelihatan tinggi, itu karena sudah banyak pembangunan,” jelasnya.

Ada hal menarik daripada sekadar membicarakan Bukit Siguntang.
Pada saat acara berlangsung, diam-diam sejarawan Palembang menggarisbawahi salah satu item yang tertulis dalam surat kunjungan para sejarawan asal Selangor, Malaysia ini. Dalam surat tersebut ada semacam permohonan kepada Pemkot Palembang agar rombongan yang datang diperkenankan mendapatkan naskah, manuskrip atau buku-buku berkait sejarah Palembang. Bahkan mereka juga minta agar tuan rumah mengatur pertemuan dengan orang-orang yang memahami tentang sejarah Palembang.

Meski tak mau berlebihan menaggapi hal ini, Kepala Museum SMB II Palembang, Ali Hanafiah mengatakan, Pemkot Palembang harus bijak menyikapi permintaan pihak Malaysia. Sebab dengan berbagai kasus klim yang terjadi selama ini, Palembang sepatutnya protektif terhadap tujuan meminta manuskrip atau tulisan tentang sejarah Palembang tersebut.

“Kita sama sekali tidak curiga. Tapi saya rasa kita juga wajib memperjelas maksud dan tujuan sejarawan ini menginginkan manuskrip sejarah Palembang,” tandasnya. (asa)

sumber:sripoku.com

Berita FOTO :ESP Hadiri Acara Konsolidasi Partai di Ogan Ilir


Eddy Santana Putra (ESP) menghadiri rapat konsolidasi dan pelantikan pengurus anak cabang dan ranting PDI Perjuangan se Kabupaten Ogan Ilir, di Lapangan Tornado Inderalaya, Jumat (16/11/2012) sore.





Pantauan Sripoku.com, acara tersebut dihadiri seluruh jajaran pengurus PDI Perjuangan. Acara dipandu pembawa acara Cek Daus dan Cek Romlah.

Suasana semakin hidup dengan adanya celotehan dari pembawa acara tersebut.

DPD PDI-Perjuangan Sumsel Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan


Palembang- Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDI-Perjuangan) Sumsel. Menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, dalam Masa Reses Anggota DPR RI, Ir. Nazarudin Kiemas, di Aula Seketariatan DPD PDI Perjuangan Sumsel, Jalan Basuki rahmat. Kamis (15/11).
Wakil Sekretaris Bidang Internal Usman Efendi SH.M.Hum (kanan)
saat pemaparan 4 Pilar Kebangsaan
Menurut Wakil Sekretaris Bidang Internal Usman Efendi SH.M.Hum mengatakan, Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan merupakan kegiatan yang dicetuskan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) H. Taufik Kiemas pada Tahun 2009. 

Sebab selama masa Orde Baru nilai-nilai Pancasila banyak dibiaskan, sehingga masyarakat banyak yang melupakan Pancasila sebagai pedoman kehidupan, maka dengan hal tersebut diatas kita perlu mensosialisasikan lagi 4 pilar kebangsaan tersebut, untuk di implementasikan sebagai ideologi dalam kehidupan masyarakat. Perlu diketahui 4 Pilar kebangasaan tersebut diantaranya, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI tegasnya.

Dilanjutkan oleh Usman, Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini telah beberapa kali kita lakukan di berbagai daerah di sumsel termasuk di DPD PDI-Perjuangan. Sosalisasi tersebut harus disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat, dikarenakan 4 Pilar Kebangsaan merupakan tonggak dasar dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini telah dilakukan di seluruh Indonesia. Khususnya untuk Provinsi sumsel, telah dilsosialisasikan oleh kader PDI-Perjuangan yang berada di DPR RI Ir. Nazarudin Kiemas yang merupakan adik Kandung taufik Kiemas.

Tidak sampai di situ saja Usman memberikan motifasi kepada mahasiswa dalam menanggapi pentingnya mensosialisasikan dan menerapkan 4 Pilar Kebangsaan sebagai tanggung jawab selaku element penting, sebagai generasi penerus bangsa.

Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh perwakilan element masyarakat seperti kader partai PAC Ranting Kemuning, Red Generation (Generasi merah),dan perwakilan Mahasiswa. (godek)

Eddy Santana Putra Lengkapi Berkas Verifikasi Faktual KPU Sumsel

Jakabaring- Ketua Umum DPD PDI-Perjuangan Sumsel Eddy Santana Putra (ESP) didampingi Sekretaris Umum MA. Gantada SH.,Mhum dan Jajaran fungsionaris Partai PDI-Perjuangan, Jumat (16/11) mendatangi Kantor KPU Sumsel di Jakabaring guna melengkapi persyaratan verifikasi partai untuk ikut dalam Pemilukada.

Dikarena saat diverifikasi faktual, ESP sedang berada di luar kota. disambut langsung  Ketua KPU Sumsel, Anisatul Mardiah dan anggota KPU Sumsel Divisi Sosialisasi Ong Barlian,

Eddy mengatakan, beberapa waktu yang lalu tim dari KPU Sumsel datang ke Sekretariat PDIP Sumsel, Terkait  tidak hadirnya pada verifikasi faktual, saya mohon maaf karena pada saat itu saya behalangan hadir dikarenakan berada diluar kota, dimana pada ketentuan verifikasi faktual , ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Antara lain, ketidak hadiran Eddy Santana sebagai Ketua DPD PDIP Sumsel secara fisik dan berkas yang harus dilekapi seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan juga kartu anggota PDIP Sumsel, Untuk  Semua  berkas tersebut sebenarnya sudah sejak lama dipersiapkan.  Eddy  juga mengaku tenang dan senang semua berkas sudah dinyatakan lengkap oleh KPU Sumsel.

"Hari ini, Saya bersama pengurus PDIP Sumsel hadir secara fisik untuk Menyerakan  KTP dan kartu anggota yang diminta. Kemudian kami juga menyerahkan surat keterangan lurah mengenai kepemilikan atau sewa sekretariat PDIP untuk membuktikan ada izin atau tidak. Hari ini semua sudah kita lengkapi," kata Eddy.

Menurut Eddy, untuk di tingkat provinsi, verifikasi PDIP Sumsel sudah 100 persen. Bahkan verifikasi juga sudah dilakukan hingga ke tingkat kecamatan sesuai ketentuan. Mengenai keterwakilan perempuan, pihaknya sudah mengupayakan 30 persen.

"Untuk keterwakilan perempuan nanti jadi urusan DPP PDIP. Yang pasti semua prosedur dan ketentuan akan kita ikuti dan jalankan," jelasnya.

Ketua KPU Sumsel, Anisatul Mardiah mengatakan kalau perbaikan verifikasi yang dilakukan PDIP Sumsel sesuai dan lengkap namun pastinya yang akan menentukan adalah KPU Pusat.

Dalam kesempatan itu juga Ketua KPU Sumsel, Anisatul Mardiah mengatakan kalau KPU Sumsel terbuka dan milik semua orang dan parpol dan siap mensukses penyelenggaraan Pemilihan Umum . (Godek).

Media center PDI-Perjuangan Sumsel

Kamis, 15 November 2012

Eddy Santana: Tidak Boleh Money Politics

Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan)Sumatera Selatan, Eddy Santana Putra, mengingatkan pendukung dan simpatisan, harus jujur dan tidak akan melakukan praktik politik uang (money politics) dalam pemilihan gubernur Sumsel mendatang.

Pengelola Villa Dempo, H Nanang (73) bersama Eddy Santana dan Wakil Ketua DPRD Sumsel MA Gantada, serta Yan Nadjib di kaki Gunung Dempo, Pagaralam, Rabu (14/11/2012)
"Kita tidak akan menggunakan cara-cara yang tidak jujur. Tidak akan (ada) money politics," kata Eddy Santana di hadapan kader dan pendukungnya, Selasa (13/11/2012) malam di Desa Karangdalo, Pagaralam.

Eddy Santana bersilaturahmi dan memohon doa kader partai dan masyarakat Kecamatan Dempo Utara.

"Kalau sekadar membantu membeli gula, sudah selayaknya kita bantu. Kita bukan sekadar ingin menang, tapi momentum pemilihan umum menjadi pelajaran politik yang benar, sehingga mengajak masyarakat lebih cerdas," kata Eddy Santana, menjawab pertanyaan warga.

Menjawab pertanyaan pendukungnya, mau dibawa kemana pendukung calon gubernur setelah terpilih nanti, Walikota Palembang ini menegaskan agar masyarakat tidak salah pilih dan terlena dengan janji yang muluk-muluk calon gubernur.

"Yang terpenting, jangan sampai salah pilih. Sehingga gubernur ke depan bisa membawa masyarakat Sumsel lebih maju dan cerdas.

"Kalau gubernurnya memiliki visi membangun rakyat, maka Sumsel akan lebih maju," katanya, seraya memberi contoh bahwa hasil kopi petani Pagaralam, tidak menjual hasil panen, tetapi bagaimana  mengolahan kopi dan menjualnya dengan harga yang lebih baik..

"Saya tidak menjanjikan apa-apa, tetapi mari kita semua, bapak-bapak dan warga Sumsel bekerja keras agar Sumsel lebih maju," katanya.

Dalam pertemuan itu, warga menyampaikan protes atas pengalaman Pilkada Gubernur 2008 lalu dan menyebut mereka korban politik, Pilkada Gubernur 2008.

Seorang warga yang bermukim di sekitar situs megalitik, pada Pilkada 2008 lalu dijanjikan membikin peturasan (WC) umum untuk fasilitas tamu saat tertentu mencapai ratusan orang. Tetapi sampai menjelang akhir jabatan gubernur, janji tersebut tak pernah dilaksanakan.

Pertemuan yang berlangsung dalam cuaca dingin dan hujan hingga menjelang tengah malam. Eddy Santana yang akan maju sebagai calon gubernur dari PDIP, menutup pertemuan itu dengan menyanyikan lagu dangdut "Cinta Sampai Disini".

sumber : sripoku.com

Rabu, 14 November 2012

ESP Temui Tokoh Masyarakat Dempo Selatan


Pagaralam - Ketua umum dewan pimpinan daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumsel, Eddy Santana Putra(ESP) (Rabu 14/11/12) bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat desa gunung dempo, kecamatan dempo selatan kota Pagar Alam.

Dalam kesempatan itu ESP mengatakan bahwa sumsel adalah provinsi nomor lima terkaya tapi tingkat pembangunan masih dibawah .

ESP juga mengatakan tak akan berjanji apapun kecuali bekerja keras dan memberikan yang terbaik. "Paling tidak pembangunan di Palembang jadi modal saya "ujar ESP. Sementara Dedy Irawan 40 tahun warga desa gunung dempo pagaralam berharap pembangunan di desa mereka bisa lebih maju sebagai desa wisata di pagaralam. Acara yang sederhana ini diakhiri dengan foto bersma ESP dan warga. (Ander)

MC.PDI-Perjuaangan



Eddy Santana Putra bersilaturahmi dengan warga Kota Lahat.

LAHAT - Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Partai  Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Sumsel, Eddy Santana Putra, Selasa (13/11/2012), bersilaturahmi dengan kader partai dan warga Kota Lahat.
Dalam kunjungan ini Eddy Santana didampingi Ny Eva Santana, disertai Wakil Ketua dan anggota DPRD Sumsel MA Gantada dan Ny Sumiati. "Kalau kepanjangan, panggil ESP jadila (Kalau terlalu panjang namanya, cukup sapa dengan ESP)," kata Eddy Santana saat memperkenalkan diri. .

Walikota Palembang ini, menceritakan tentang kemajuan pembangunan di kota Palembang. "Kalau kota Palembang bisa maju, maka seluruh wilayah Sumsel bisa lebih maju," katanya.
Selain memperkenalkan diri sebagai bakal calon gubernur Sumsel dan memohon doa restu dari warga Kabupaten Lahat. "Saya berharap Lahat, Empatlawang dan Pagaralam memberi dukungan penuh agar saya terpilih menjadi Gubernur Sumsel," katanya.

Pertemuan itu dihadiri anak-anak yatim/piatu penghuni panti asuhan. Eddy Santana juga memimpin doa pada akhir acara.


Selasa, 13 November 2012

Investasi Masuk Palembang Rp 8,6 Triliun

Walikota Palembang, Eddy Santana Putra mengatakan investasi yang masuk ke ibukota Sumatera Selatan, tahun ini mencapai Rp 8,6 triliun. Angka ini diperoleh hingga posisi Oktober 2012. Walikota optimis realisasi investasi di Palembang hingga akhir tahun mendatang bisa mencapai angka Rp 10 triliun.
 
Menurut Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, angka ini dicapai berkat baiknya pelayanan yang dilakukan yang dilakukan pemerintah Kota Palembang, terutama sejak adanya Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) yang Ada di Kota ini.

Walikota Palembang mengungkapkan se tiap hari tercatat Ada sekitar 300 Surat permohonan izin ke KP2T. Ada izin yang bisa diselesaikan satu hari atau paling lambat 15 hari. "Pelayanan kantor KP2T  ini sudah sangat baik. Sehari Ada 300 Surat permohonan se tiap hari dengan tingkat penyelesaian Ada yang satu hari hingga paling lama 15 hari," katanya. 

Sejak adanya KP2T katanya dia optimis investasi yang akan masuk ke Palembang akan semakin meningkat, Terlebih ditto pang oleh Sdm, Pelayanan, sistemnya. Dan kantor yang sangat baik. WC Nya saja seperti hotel bintang Lima. Belum Ada kantor yang seperti itu. Namun yang lebih  komitmen dari kepala daerah," katanya.
Penghargaan yang ada, menurut Walikota tidak berarti sudah membuat puas, namun harus menjadi cambuk Dan harus lebih meningkatkannya Pelayanan kepada masyarakat Dan investor. "Kalau SITU selama ini enam hari Dan IMB 14 hari, kalau bisa lebih dipper cepat lagi," kata Walikota Palembang. (Ida Syahrul).

ESP Rebut Penghargaan Bidang Kesehatan

Walikota Palembang Eddy Santana Putra menerima dua penghargaan di bidang kesehatan dari Menteri Kesehatan RI Dr Nafsiah Mboi, SpA. MPH. Penghargaan pertama diterima Walikota Palembang berupa Manggala Bakti Husada Arutala untuk kategori kampung ramah lingkungan, prokasih langit biru dan daerah bebas rokok Pemberian Penghargaan di Bidang Kesehatan oleh Menteri Kesehatan RI dalam rangka hari Kesehatan Nasional ke 48 di Hotel Kartika Candra Jakarta Senin malam (12/11).

Penghargaan ini diberikan untuk pemerintah daerah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap bidang kesehatan. Penghargaan kedua diterima pemerintah Palembang pengelolaan Rumah sakit dengan pelayanan Jamkesmas terbaik yang diterima Rumah Sakit Bari Palembang, Penghargaan ini diterima Direktur Rumah Sakit Bari dr Hj Makiani.


Walikota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan Rasa bangganya atas ke dua penghargaan ini "Alhamddulillah kita mendapat dua penghargaan ini. Sebagai Walikota saya bangga," katanya Dia mengatakan semoga dengan penghargaan ini dapat memberi motivasi bagi kita semua dan warga Palembang khususnya. Jajaran pemerintah kota dan para pelaku kesehatan Mari kita terus berkarya dan terus melayani rakyat.
(***) (MC PDI-Perjuangan)

Senin, 12 November 2012

Eddy Santana-Alex Noerdin "Mesra" di Jakarta

Walikota Palembang Eddy Santana Putra, Senin (12/11/2012), di Jakarta, berjabat tangan akrab dengan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.


Eddy Santana Putra (Kiri) dan Alex Noerdin
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana ceria. Keduanya terlihat santai dan masing-masing menyiratkan senyum dalam acara ramah tamah di Gedung BKPM, Jl Gatot Subrotom, Jakarta.

Walikota menerima penghargaan atas pelayanan perizinan satu bagi investor di kota Palembang.

Investment Award 2012 itu, diserahkan oleh Ketua BKPM Pusat pada acara yang dihadiri sejumlah menteri. Diantaranya Menteri Dalam Negeri.

sumber : http://palembang.tribunnews.com/2012/11/12/eddy-santana-alex-noerdin-mesra-di-jakarta

Eddy Santana Terima Tiga Penghargaan Terbaik


Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, menerima tiga penghargaan terbaik di masing-masing bidang. Penghargaan tingkat nasional ini akan diterima Senin, (12/11/2012).
Penghargaan pertama,  diterima dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat untuk kantor pelayanan perizinan terpadu satu pintu.  Penghargaan ini diserahkan di kantor BKPM, Jl  Gatot Subroto Jakarta.

Penghargaan kedua, Walikota Palembang menerima Manggala Karya Bakti Husada Arutala,  dari Menteri Kesehatan RI. Penghargaan ini diberikan kepada walikota atas jasa pembangunan bidang pelayanan kesehatan masyarakat. 

Ketiga, pemerintah kota melalui RSUD BARI menerima penghargaan manajeman Jamkesmas terbaik nasional dari 18 rumah sakit terbaik di Indonesia.  Penghargaan ini akan diserahkan Menteri Kesehatan RI di Jakarta Senin, (12/11/2012) malam.
Walikota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan rasa syukurnya atas tiga penghargaan sekaligus ini.Khusus kantor pelayanan terpadu katanya, Palembang pernah menempati  10 besar  terbaik di tahun 2010.
"Alhamdulillah tahun ini kita menjadi kota nomor satu terbaik nasional di Indonesia," kata Eddy Santana secara tertulis.

Walikota juga putra pejuang perang kemerdekaan di Sumatera Selatan ini menyatakan bangga bisa memperoleh penghargaan ini. Dikatakan, pelayanan di kantor ini sudah baik, sistemnya baik dan sdm baik.

"Walikota melimpahkan kewenangan full terhadap kepala kantor," katanya.

Menurutnya, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras keseriusan dan komitmen untuk kepuasan masyarakat.

"Kita bisa dapat terbaik karena tim pemerintah yang solid dan menyemangati," ujar Eddy.

Menurut Eddy, kantor pemerintahan yang terbaik di Indonesia sekarang itu kantor walikota Palembang.

"Coba lihat saja WC-nya sudah seperti di bank bank. Mana ada wc seperti kantor walikota," katanya

Kantor pelayanan ini katanya  didirikan sejak tahun 2010. Memang agak lambat berdiri tapi dalam 10 bulan terbaik di Indonesia.

Jumat, 09 November 2012

Pameran & Kontes Bonsai Nasional ESP CUP 2012 Diresmikan

Pameran & Kontes Bonsai Nasional ESP (Eddy Santana Putra) Cup 2012 hari ini, Kamis (8/11/2012) pukul 10.00, diresmikan sekaligus diumumkan hasil kontes oleh Walikota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT.Pameran dan Kontes Bonsai ini diselenggarakan di Palembang Trade Center (PTC) Mall, 2-11 November 2010. Pameran terselenggarakan atas kerjasama Perkumpulan Penggemar Bonsa Indonesia (PPBI) Kota Palembang dan PPBI Pusat dengan Pemerintah Kota Palembang. 
Eddy Santana Putra didampingi istri saat pembukaan kontes Bonsai

Anggota Tim Juri Utama dan Madya Wawang dan Gunari Yanto, Rabu (7/11/2012), mengemukakan itu. Menurutnya, kontes ini empat kali dilaksanakan di Palembang untuk tingkat Nasional dan Kelas Utama  dua kali dan Kelas Regional dua kali. Untuk tingkat Indonesia, kontes ini hampir setiap minggu dilaksanakan di berbagai kota berbeda.“Dalam penilaian Kontes Bonsai ada 4 kolom (Performa, Gerak Dasar, Keserasian Kematangan) yang semuanya harus mempunyai kreteria Indah dan Bagus. Bila semuanya terpenuhi, bonsai itu keluar sebagai pemenang,” kata Wawang.
Dalam kontes, bonsas\i dibagi empat kategori atau tingkat yaitu Regional—harus mengikuti kontes dan pameran terlebih dahulu dan mendapat penilaian Baik dan Baik Sekali. Kalau itu terpenuhi, peserta naik ranking dan bisa mengikuti kontes Tingkat Madya—yang harus mempunyai penilaian Baik dan Baik Sekali satu kali.
“Setelah itu, peserta bisa mengikuti Kelas Utama  dengan mendapat penilaian baik dan baik sekali sebanyak tiga kali, maka bisa mengikuti Kelas Bintang yang sudah termasuk Tingkat The Best, yang selanjutnya pada tanggal 14 November 2012 dilanjutkan di kota lainya,” kata Gunari.Sekretaris PPBI Kota Palembang Candra mengatakan, “Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia Palembang diketuai oleh Ashari. Pameran dan Kontes Bonsai ini merupakan agenda rutin PPBI yang bekerjasama dengan Pemkot Kota Palembang, yang sudah digelar dari tahun 2007, 2009, 2011 dan 2012 dengan hadiah ESP CUP.
Kontes Tingkat Nasional diselenggarakan di Palembang pada tahun 2009 dengan Tingkat Madya. Tahun 2011 digelar kontes Tingkat Utama. “Kontes sekarang ini diikuti dari beberapa kota di Indonesia di antarannya Kota Jambi, Bengkulu, Lampung, Medan, Lombok, Linggau, Depok, Jakarta, Makasar, Wonosobo, Bekasi, Riau, Tanggerang, Sumenep dan Madura dengan 200 Pohon Bonsai yang akan memberikan Trophy Best Inso, Best Ten dan juga Trophy Regional 1, 2 dan 3 juga Trophy Madya 1, 2 dan 3 serta Trophy Utama 1, 2 dan 3 pada Hari Kamis tanggal 8 November  hari ini, diumumkan pemenangnya sekaligus peresmian oleh Walikota Palembang.
Diakuinya,   maksud dan tujuan dari acara ini adalah memasyarakatkan bonsai di Kota Palembang dan Meningkatkan Ekonomi para Petani Bonsai Kota Palembang dan mendukung Program dari Pemerintah Kota Palembang dengan Clean, Green, Blue City. (eddi hasan)

sumber : sumselpost.com

Rabu, 07 November 2012

ESP : 100 M Untuk Perbaiki Jalan


Pemerintah Kota Palembang (Pemkot) tahun 2013 nanti akan mengusulkan anggaran dana sekitar Rp 100 miliar khusus untuk perbaikan jalan.Hal ini dilakukan karena sudah banyak jalan-jalan di Kota Palembang yang perlu diperbaiki.

“memang ada peningkatan yang cukup tinggi untuk perbaikan jalan.Biasanya hanya Rp 50 miliar.Kita ingin fokus untuk perbaikan jalan,” kata Walikota Palembang, Eddy Santana Putra di Pemkot Palembang, Selasa (6/11).

Menurut Eddy, beberapa ruas jalan harus diperbaiki tersebar dibeberapa Kecamatan. Diantaranya, di Tegal Binagun, Sukabangun II, Permunas Talang Kelapa, HBR Motik Dan lain-lain.
“Kita targetkan 2013 zero hole. Harapannya, tidak ada lagi jalan berlubang di Palembang. Karena itu, kita Fokus untuk memperbaiki Infrasturuktur di Palembang,” Jelas Eddy.

Namun, lanjut Eddy, pihaknya tidak akan membangun jalan baru.Tapi, hanya perbaikan jalan saja.”Untuk pembangunan jalan baru, itu kami serahkan ke Provinsi dan Pemerintah Pusat. Kerena, ada jalan provinsi da jalan negara,”bebernya. 

Sementara itu, untuk tahun depan pihaknya menganggarkan dana sekitar Rp 100 miliar, khusus untuk perbaikan gedung sekolah yang rusak,”ujarnya.

Dia menambahkan, untuk angggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) tahun 2013 diproyeksi mengalami peningkatan hingga Rp 2,5 triliun.”Banyak Penambahan PAD seperti dari BPHTB dan PBB. Tahun 2012 hanya 1,9 triliun, tahun depan Rp 2,5 triliun, dengan begitu bisa lebih optimal perbaikan infrasturuktur dan pendidikan,” pungkasnya. 

(sumber: harian Palpos)

Langganan