Calon Gubernur Sumsel dari Partai
Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Eddy Santana Putra, merespon secara
khusus model kampanye hitam (black campaign) yang dilancarkan calon dan tim
sukses calon gubernur lain yang ditujukan kepadanya "Soal kampanye hitam yang menjelek jelekan saya, itu jangan dianggap
penting.
Sekarang saya tegaskan bahwa sebagai laki-laki, saya sangat
menghormati perempuan. Perempuan yang menjaga kehormatan keluarga," kata
Eddy Santana dalam acara silaturahmi dengan ribuan warga Kecamatan Gelumbang,
Muaraenim, di Desa Sigam, Minggu (13/01/2013).
Dalam Kesempatan itu Eddy Satana mengatakan akan mengembangkan kartu cerdas dan kartu sehat
untuk menyubsidi layanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.
Di hadapan warga Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, Calon Gubernur Sumsel tersebut
menjanjikan perbaikan pendidikan dan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Model program kartu cerdas dan kartu sehat, serupa ini sudah dimulai oleh
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
Menurut Eddy Santana, masyarakat jangan terkecoh dengan ungkapan sekolah dan
berobat gratis. Karena biaya pendidikan dan kesehatan menggunakan anggaran
negara.
"Tugas pemimpin, tugas seorang gubernur untuk melayani masyrakat. Tugas
gubernur pula untuk mencerdaskan dan memberi layanan kesehatan," kata Eddy
Santana.
Acara silaturahmi yang berlangsung diguyur hujan deras. Warga bergeming dan
antusias mengikuti acara pertemuan dengan calon gubernur Eddy Santana Putra,
sampai akhir acara mendengarkan tausiyah Mama Dedeh alias Hj dede Rosyidah.
Eddy Santana yang disertai Ny Eva Santana alias Hj Tuti Alawiyah, tampil bersama pasangan calon bupati Muaraenim, Syahril Djemalip-Giri Ramandha Kiemas.
Tokoh masyarakat Gelumbang, Ali Hanafiah, masyarakat pemilih di wilayah itu,
mendukung sepenuhnya pencalonan ESP dan pasangan calon bupati, sebagai pemimpin
pada 2013-2018. Serta MA.Gantada, Seketaris DPD PDI Perjuangan Sumsel dan Beni
Hernedi Wakil Bupati Muba yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Muba.
Sementara itu, Ustazah
Hj Dede Rosyidah (60) atau yang akrab disapa Mama Dedeh, mengingatkan agar
tidak menghina sesama apalagi menghina perempuan.
"Apalagi perempuan sendiri yang menjelek-jelekan perempuan lain. Karena
yang menjelekkan perempuan itu, belum tentu lebih baik dari perempuan yang
dihina itu," kata Mama
Dalam tausiyah itu, Mama Dedeh mendengarkan pertanyaan dari
masyarakat yang hadir. Setiap pertanyaan diajukan mulai persoalan aqidah,
syariah dan muamallah termasuk persoalan trend penggunaan kawat gigi. Setiap
pertanyaan langsung dijawab dengan lugas.
Tim Expand ESP
0 komentar:
Posting Komentar