Salah satu contohnya pemindahan para pedagang pagi Pasar 16 Ilir. Setelah dibangun pasar baru di Jakabaring, baru kemudian mereka diajak berunding untuk pindah ke pasar baru. Kini para pedagang itu menikmati kenyamanan dan keuntungan melimpah di Pasar Jakabaring.
“Jadi tidak benar isu soal penggusuran yang berkembang di kalangan warga di wilayah Kuto,” kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumsel MA Gantada, Senin (22/04/2013).
Dijelaskan Gantada, saat maju sebagai calon Walikota Palembang, pimpinan PDI Perjuangan Sumsel itu mempunyai cita-cita ingin mengubah Palembang menjadi lebih baik, “Seperti di masa Kerajaan Sriwijaya atau Kesultanan Palembang,” katanya.
Saat dipimpin calon Gubernur Sumsel periode 2013-2018 dengan nomor urut 1, kondisi kota Palembang sangat memprihatinkan. Selain semrawut, kotor, juga tidak aman. Fasilitas public seperti air bersih, listrik dan jalan sangat buruk. Bahkan fasilitas bisnis dan wisata, seperti perhotelan, rumah makan, perumahan, tempat wisata, sangat minim.
Lima tahun pertama memimpin Palembang, kata Gantada, Eddy sukses melakukan perbaikan. Palembang tertata baik. Wilayah kumuh disulap menjadi wilayah yang indah dan dapat dinikmati seperti Plasa Benteng Kuto Besak.
Air bersih dinikmati hampir 90 persen warga Palembang. Jalan ditata baik, termasuk lorong-lorong di kampung. Puluhan hotel bertaraf international dibangun, tempat-tempat hiburan yang nyaman dan aman dapat diakses dengan mudah, puluhan rumah ibadah dibangun, perumahan mewah hingga sederhana dibangun dan dimiliki sebagian besar warga Palembang.
“Semua itu yang kita rasakan saat ini. Palembang menjadi kota international seperti di masa lalu. Orang tidak takut lagi berkunjung ke Palembang,” kata Gantada.
Tidak di situ saja, ekonomi masyarakat Palembang pun berkembang. Banyak usaha berbasis rumah tangga maupun skala lebih besar tumbuh di Palembang. Kehidupan ekonomi sebagian besar masyarakat Palembang menjadi lebih baik. Tidak heran, kendaraan seperti mobil yang sebelumnya merupakan barang mewah, kini hampir dimiliki setiap keluarga di Palembang.
Tak heran, selama pembangunan itu dilakukan, respon positif muncul dari masyarakat. Buktinya Eddy Santana Putra mendapat kepercayaan buat memimpin Palembang buat periode kedua.
Dengan penjelasan tersebut, Gantada pun menyakinkan bukanlah karakter Eddy Santana Putra buat menyusahkan masyarakat Palembang. “Tidak mungkin dia melakukan sesuatu yang terbaik bagi masyarakat Palembang, lalu dihancurkannya. Jadi isu-isu seperti penggusuran itu jelas tidak benar, dan bukan karakter Eddy Santana Putra yang ingin menyusahkan atau membohongi masyarakat. Isu memang sengaja dikeluarkan oleh lawan politik kami yang takut wong Sumsel terus mendukung dan memenangkan ESP,” jelas Gantada. TIM MEDIA ESP-Win