Institute Hidraulic
Engineering-UNESCO Delf, Belanda, akan melakukan kajian menyeluruh atas banjir
dan genangan air di Kota Palembang.
Kajian ini akan bermuara pada rancangan teknis pengendalian banjir di Sumatera
Selatan khususnya kota Palembang.
Walikota bertemu dengan pakar manajemen bencana banjir (floodrisk Mangement), Prof Chris Zieberger, pada saat makan pagi di Hotel Apollo Museum.
Pertemuan ini dihadiri Kepala Dinas PU Bina Marga Palembang, Budi Dharma.
Program ini merupakan proyek kerjasama pengendalian banjir empat kota negara-negara Asia, yakni Palembang (Indonesia), Korea, China Taipe, dan sebuah kota di Vietnam.
Proyek kajian ini memakan biaya sekitar Rp 40 miliar berasal dari Asian Development Bank, IHE-Unesco dan kerjasama dua kota Amsterdam dan Palembang.
"Ini proyek pengendalian banjir kota yang banyak penduduknya, seperti kota Palembang," kata Eddy Santana kepada Sripoku.com.
Setelah blu-print proyek pengendalian bajir ini selesai, selanjutnya proyek pemulihan sungai di Palembang akan dibiayai melalui anggaran pusat dan daerah.
"Mudah-mudahan proyek akan segera terlaksana pada tahun berikutnya," kata Eddy Santana.
Penulis : Sutrisman
Sumber :Sripoku.com
Sumber :Sripoku.com
0 komentar:
Posting Komentar